Sosok Dr. Bambang Tri Bawono, S.H., M.H. kini tengah menjadi perhatian di lingkungan akademik dan sosial keagamaan, khususnya di Kota Semarang. Sebagai Ketua Umum Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA), Bambang Tri Bawono dikenal sebagai pemimpin visioner yang berhasil memadukan akademisi, aktivisme, dan manajemen modern dalam pengelolaan wakaf produktif.
Mengawali karier sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), Bambang Tri Bawono menjelma menjadi salah satu akademisi hukum pidana paling produktif dengan deretan karya ilmiah di jurnal bereputasi internasional. Ia pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Unissula sebelum akhirnya didaulat memimpin YBWSA untuk periode 2023–2028.
Di bawah kepemimpinannya, YBWSA terus melakukan berbagai gebrakan strategis, mulai dari digitalisasi aset wakaf, transparansi manajemen keuangan, hingga penguatan kolaborasi dengan berbagai institusi pendidikan, pemerintah daerah, dan lembaga sosial keagamaan. Bambang menyebut, wakaf harus menjadi kekuatan sosial yang berdaya guna untuk kepentingan umat.
“Kami ingin membuktikan bahwa wakaf bisa dikelola secara profesional, transparan, dan memberi manfaat riil bagi masyarakat, bukan sekadar simbol keagamaan,” tegas Bambang Tri Bawono dalam salah satu kesempatan.
Tak hanya di lingkungan yayasan, Bambang juga aktif menjadi narasumber seminar nasional dan internasional terkait hukum pidana, hukum siber, dan tata kelola wakaf modern. Beberapa penelitiannya tentang restorative justice dan kejahatan siber mendapat pengakuan di kalangan akademik regional Asia Tenggara.
Figur Bambang Tri Bawono dikenal dekat dengan kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan, dan komunitas pesantren. Semasa mahasiswa, ia aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan hingga kini menjadi salah satu tokoh penting di lingkungan KAHMI Semarang.
YBWSA di bawah kepemimpinannya kini fokus pada penguatan lembaga pendidikan Islam, layanan kesehatan berbasis wakaf, beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu, serta program pemberdayaan ekonomi masyarakat.
“Saya percaya wakaf bukan sekadar warisan, tapi amanah peradaban. Dan kita semua punya peran untuk menjadikannya kekuatan kesejahteraan umat,” pungkas Bambang Tri Bawono
Leave a Reply