KH Ahmad Dahlan: Benteng Perlawanan Umat Islam Hadapi Kristenisasi dan Freemasonry di Era Kolonial

·

KH Ahmad Dahlan: Benteng Perlawanan Umat Islam Hadapi Kristenisasi dan Freemasonry di Era Kolonial
Yogyakarta, 1 Juli 2025 — Sejarah Indonesia mencatat perjuangan luar biasa yang dilakukan KH Ahmad Dahlan dalam membendung derasnya arus kristenisasi dan pengaruh Freemasonry yang kala itu gencar dilakukan pemerintah kolonial Belanda. Pendiri Muhammadiyah ini tidak hanya bergerak di bidang dakwah, tetapi juga membangun kekuatan pendidikan, kesehatan, dan sosial sebagai bentuk perlawanan strategis yang terstruktur.

Dalam artikel yang dimuat oleh Hidayatullah.com pada 23 Juni 2025 lalu, diungkapkan bagaimana KH Ahmad Dahlan secara aktif berdialog dengan para tokoh Kristen dan anggota Freemasonry, sembari membangun institusi-institusi Islam modern yang berorientasi pada pendidikan dan pemberdayaan umat. Langkah ini menjadi respon cerdas terhadap upaya sistematis kolonial Belanda yang saat itu menggunakan jalur pendidikan Barat dan rumah sakit Kristen untuk menyebarkan pengaruhnya.

“KH Ahmad Dahlan memberikan teladan bahwa perjuangan menjaga aqidah dan identitas umat bisa dilakukan secara damai, terbuka, dan intelektual. Muhammadiyah dibangun bukan sekadar organisasi dakwah, tetapi sebagai benteng sosial, pendidikan, dan kesehatan umat,” ujar Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Dr. Syamsul Anwar.

Freemasonry, yang saat itu banyak merangkul kalangan elite pribumi untuk memuluskan agenda sekularisasi, dihadapi KH Ahmad Dahlan dengan membangun sistem pendidikan modern berbasis nilai-nilai Islam. Salah satunya lewat pendirian sekolah-sekolah Muhammadiyah yang hingga kini berkembang pesat di seluruh Indonesia.

Sejarawan Islam Prof. Dr. Abdul Kadir Jailani menambahkan, “KH Ahmad Dahlan telah mewariskan kepada umat Islam Indonesia strategi dakwah dan pemberdayaan umat yang adaptif namun tetap berakar kuat pada nilai syariat.”

Di tengah dinamika globalisasi saat ini, semangat perjuangan KH Ahmad Dahlan relevan untuk dijadikan inspirasi dalam menghadapi tantangan zaman — dari arus sekularisme hingga fragmentasi sosial keagamaan. Muhammadiyah sebagai organisasi yang beliau dirikan tetap konsisten menjalankan amanah tersebut hingga lebih dari satu abad berdiri.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *