Indonesia saat ini berada di persimpangan penting dalam hal pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Di satu sisi, negara kaya akan sumber daya alam ini perlu terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Namun di sisi lain, kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat tak boleh dikorbankan. Untuk menjawab tantangan tersebut, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, mengajak kita melihat kembali pada nilai-nilai Islam sebagai pedoman etis yang selaras dengan prinsip-prinsip SDGs.
Menurut KH Cholil, ajaran Islam mengandung prinsip-prinsip yang sangat relevan dengan tujuan global, seperti tanggung jawab sosial, keadilan, serta keseimbangan antara manusia dan alam. Konsep khilafah mempertegas posisi manusia sebagai penanggung jawab pengelolaan bumi, yang seharusnya dilakukan tanpa merusak tatanan alam dan hak-hak generasi mendatang.
“Islam mengajarkan pentingnya disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap alam sebagai amanah yang harus dijaga,” terang KH Cholil Nafis.
Dalam praktiknya, ia menekankan urgensi kolaborasi lintas pihak — pemerintah, pelaku usaha, peneliti, dan masyarakat — untuk mengimplementasikan prinsip keberlanjutan dalam sektor strategis seperti pertambangan. Kerja sama ini penting agar manfaat ekonomi dari eksploitasi sumber daya dapat dinikmati tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem atau hak masyarakat lokal.
Lebih jauh, KH Cholil menegaskan bahwa pengelolaan sumber daya alam harus berlandaskan tak hanya pada regulasi dan teknologi, tetapi juga nilai moral dan spiritual. Islam telah lama mengajarkan larangan berlebihan (israf) dan perintah untuk menjaga keseimbangan ekologi (mizan), yang sangat sejalan dengan SDGs.
“Dengan perspektif Islam, industri pertambangan di Indonesia dapat lebih berorientasi pada keberlanjutan — memberi manfaat ekonomi signifikan sambil menjaga keseimbangan ekologi dan keberlanjutan hidup generasi mendatang.”
Pada level makro, ia percaya bahwa penyelarasan nilai-nilai keagamaan lokal dengan kerangka global seperti SDGs dapat memperkuat fondasi pembangunan nasional. Sebagai negara dengan penduduk Muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi teladan pembangunan berkelanjutan berbasis nilai luhur dan kearifan lokal.
KH Cholil Nafis mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Islam dalam proses pengambilan kebijakan dan pelaksanaan proyek pembangunan. Dengan demikian, setiap program tidak hanya mengincar keuntungan ekonomi, tetapi juga memastikan keberlanjutan sosial dan ekologis.
Leave a Reply