Dalam ajaran Islam, menjaga kebersihan tubuh merupakan bagian dari ibadah. Salah satu bentuk nyata dari anjuran ini adalah pelaksanaan khitan atau sunat, khususnya bagi anak laki-laki. Lebih dari sekadar tradisi, khitan memiliki dasar syariat yang kuat serta manfaat medis yang jelas.
Menurut pandangan medis, khitan merupakan tindakan sederhana berupa pembedahan kecil pada alat vital, yang bertujuan untuk menjaga kebersihan serta mencegah risiko infeksi. Namun dalam konteks agama, khitan memiliki posisi yang lebih penting. Islam mewajibkan khitan bagi laki-laki sebagai bagian dari penyucian diri dan identitas fitrah sebagai Muslim.
Hal ini disampaikan secara tegas oleh Buya Yahya dalam sebuah kajian di kanal YouTube Al Bahjah TV. Menurut beliau, dalam mazhab yang dianut di Indonesia, khitan adalah wajib bagi laki-laki, bahkan untuk perempuan sekalipun terdapat perbedaan pendapat — ada yang menyatakan hukumnya sunnah.
Lantas, pada usia berapa anak sebaiknya disunat?
Buya Yahya menyarankan agar khitan dilakukan sedini mungkin, bahkan sejak usia 7 hari hingga satu bulan. Menurutnya, melaksanakan khitan saat anak masih bayi memiliki banyak kemudahan, baik secara fisik maupun psikologis. Luka akan lebih cepat sembuh, dan anak belum memiliki kesadaran akan rasa sakit, sehingga prosesnya jauh lebih ringan dibandingkan ketika mereka sudah lebih besar.
“Anak kami khitankan di masa kecil, ini memang belum menjadi budaya umum sebelumnya. Tapi ternyata lebih bersih dan praktis,” ungkap Buya Yahya.
Beliau juga menekankan, semakin besar usia anak, maka proses khitan bisa menjadi lebih rumit. Anak usia enam bulan saja sudah aktif bergerak, apalagi yang berusia di atas 4 atau 5 tahun. “Khitan tidak bisa dipaksa, harus dengan kesadaran. Jadi kalau sudah usia 7 atau 8 tahun, mereka bisa menyerahkan diri secara sukarela,” tambahnya.
Pendapat Buya Yahya ini mengingatkan kita bahwa khitan bukan hanya perkara medis, tetapi juga bagian dari tanggung jawab orang tua dalam membentuk anak sesuai nilai agama dan kesehatan. Mendorong budaya khitan sejak bayi bisa menjadi langkah yang baik untuk menciptakan generasi yang sehat secara fisik dan bersih secara spiritual.
Semoga penjelasan ini menambah wawasan dan memantapkan niat para orang tua dalam menjalankan sunnah yang juga bermanfaat secara medis ini.
Leave a Reply